Sunday, August 24, 2008

Bab I : Kepercayaan pada Tu dan Yang (1)

Mukadimah…(sebelumnya)
cover-depan.gifBila kita kaji akar kepercayaan asli penduduk Asia Timur, Asia Tenggara, Polinesia, Mikronesia sampai Amerika Latin, ternyata terdapat titik-titik persamaan yang membuat kita sampai pada kesimpulan bahwa pada masa dahulu mereka memeluk satu ajaran kepercayaan yang sama. Sebagai contoh: Di Korea terdapat kepercayaan pada harimau jadi-jadian, di Jawa dan Sumatera pun terdapat kepercayaan seperti itu. Di Jawa dan Sumatera ada dongeng tentang tujuh putri yang turun mandi ke danau; pakaian putri bungsu dicuri seorang pemuda, lalu ia kawin dengan pemuda itu; akhirnya, putri bungsu kembali ke khayangan setelah baju terbangnya ditemukan kembali. Dongeng ini tersebar di seluruh Asia Tenggara dan titik persamaannya terdapat pula di Asia Timur.

Maka, diperkirakan pada tahun 5000 SM terdapat sebuah ajaran penyembahan kepada Tu dan Yang yang berpangkal di Asia Tengah dan mungkin dianut beberapa suku Mongoloid purba (nenek moyang orang Cina, Tibet, dan Jepang) dan berkemungkinan pada sekitar tahun 3500 SM telah dianut beberapa suku nenek moyang proto-Melayu yang masih menduduki beberapa daerah di China Selatan. Lalu karena terdesak suku Tsin (bukan wangsa Tsin) dan nenek moyang suku Haka, sampailah suku-suku proto-Melayu itu ke lembah Menam, Mekong, dan Irawadi. Terjadilah percampuran di Asia Tenggara antara suku-suku proto-Melayu dan suku China purba itu.

Di antara keturunan suku campuran itu ialah bangsa Anam dan Siam (Thai). Pada tahun 2000 SM, sebagian suku-suku proto-Melayu itu tersebar ke arah Selatan memasuki kepulauan Indonesia dan Filipina. Adapula sebagian memasuki India, di antara keturunannya ialah suku Munda; mereka masuk ke India melalui Assam. Adapula sebagian suku-suku proto-Melayu itu yang menempuh pesisir China dan sebagian mereka bermukim di Korea lalu bercampur darah. Sebagian dari Korea itu bergeser ke Jepang dan bertemu rombongan dari Selatan. Dari kepulauan Indonesia sebagian suku-suku itu berlayar ke Selandia Baru dan sekitarnya, Polinesia, dan Mikronesia. Bahkan ada dugaan bahwa penduduk asli Amerika Latin adalah keturunan mereka yang diduga berasal dari Polinesia, karena mungkin disebabkan pengaruh arus laut mereka tersebar kembali ke arah Barat. Maka penyelidikan dalam hal seperti akar kata, akar kepercayaan, hiasan kepala, lukisan perisai, baju kutung, perahu cadik menunjukan titik persamaan.

Ajaran agama Yang di China, Korea, dan Jepang kemudian dikitabkan. Akan tetapi di daerah seperti di Asia Tenggara dan Polinesia tidak dikitabkan, karena pada saat itu mereka belum mengenal tulisan.

No comments:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.